Monday 12 December 2016

Kisah Nabi Yahya AS

Kisah Nabi Yahya AS

Nabi Yahya a.s. adalah anak Nabi Zakaria a.s., Nabi Yahya a.s. adalah seorang yang bertakwa dan telah diberi hikmah oleh Allah s.w.t. dari semenjak kecil. Beliau adalah seseorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan beliau bukan orang yang sombong dan durhaka.

Pada masa itu ada seorang Raja yang sudah tua dan berniat mengawini anak tirinya. Nabi Yahya a.s. melarang perkawinan itu, kerana Allah s.w.t. melarang Ayah ataupun Ibu yang mengawini anak tirinya. Raja tersebut menjadi marah, lalu Nabi Yahya dibunuhnya.

Bila Nabi Zakariya a.s. mendengar tentang terbunuhnya Nabi Yahya, maka dengan izin Allah datanglah Malaikat Jibril yang menyuruh beliau keluar dari rumah. Sampailah beliau disebuah kebun, atas izin Allah pula sebuah pohon kayu terbelah dua dan masuklah Nabi Zakaria a.s. kedalamnya. Sementara itu datanglah pesuruh-pesuruh Raja yang menduga bahwa Nabi Zakaria mempunyai sihir yang kuat sehingga dapat masuk kedalam pohon tersebut. Maka pohon kayu itu pun digergaji oleh mereka sehingga terbunuhlah Nabi Zakariya a.s.

(Ada dua riwayat yang mengatakan ;

1. Tatkala gergaji yang digunakan untuk memotong pohon dan mengenai otot-otot Nabi Zakaria a.s. membuat beliau merintih, lalu Allah s.w.t. mewahyukan "Jika rintihanmu tidak mereda maka aku akan jungkalkan bumi dan semua isinya" hal ini membuat Nabi Zakaria a.s. menahan rintihannya sehingga beliau terbelah menjadi dua.

2. Bahwa orang yang terbelah didalam pohon tersebut adalah orang lain yang bukan merupakan nabi Zakariya a.s. adapun Nabi Zakara a.s. meninggal secara alami. Wallahu A'lam.

Ada riwayat lain yang mengatakan bahwa pembunuhan atas Nabi Yahya a.s. adalah hal yang sangat mustahil, kerana Nabi Yahya a.s. adalah seorang Nabi yang dijaga dan dilindungi oleh Allah s.w.t. dan berita tersebut adalah salah satu cara dari kebiasaan sebagian orang-orang israil yang ingin merendahkan dan mengecilkan para Nabi Allah. Umur Nabi Zakaria as dan isterinya sudah tua, padahal sejak usia muda mereka mendambakan seorang putra yang dapat melanjutkan dakwah untuk membimbing umatnya supaya tidak tersesat. Pekerjaannya sehari-hari adalah sebagai tukang kayu, tetapi dakwah yang dilakukan untuk membimbing umat lebih diutamakannya dari pada kepentingan pribadi.

No comments:

Post a Comment